G PEMBAHASAN. Enzyme merupakan suatu senyawa penting dalam metabolisme tubuh. Enzyme berperan dalam biokatalisator. Enzim merupakan senyawa yang tersusun atas protein sehingga enzyme ini memiliki sifat yang mirip dengan protein. Dalam praktikum ini enzim yang dipakai berupa enzim amylase yang dapat kita peroleh dari saliva atau air liur.
smadamute kelas xii ipa semester i disusun oleh kelompok 3: egi praginanta janet silva sasmi fransiska oktaviana steffani imelda l.l.
Dengandemikian konsentrasi enzim akan berbanding lurus dengan kecepatan reaksi dan konsentrasi substrat memiliki grafik kecepatan reaksi dengan konsentrasi substrat tergantung pada sisi aktif enzim. Baca : faktor yang mempengaruhi kerja enzim. 5. Inhibitor (Penghambat) Inhibitor adalah molekul yang mempersulit ikatan antara enzim dan substratnya.
FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim. Berikut ini merupakan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim. 1. Temperatur (suhu) Enzim memiliki sifat termolabil, yang artinya aktivitas enzim selau dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas tersebut akan terus meningkat sampai dengan batas suhu tertentu. Batas suhu dinamakan dengan suhu optimum
Kondisiyang tidak sesuai dapat menyebabkan kerja enzim terganggu. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. 1) Temperatur. Enzim memiliki rentang temperatur tertentu agar dapat bereaksi dengan optimal. Pada temperatur yang tinggi, enzim akan rusak (terdenaturasi) sebagai sifat umum dari protein.
Berikutini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu: 1. Suhu. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 - 40 oC
6TFQU. Kerja Enzim – Nah berdasarkan sifat-sifat protein yang dimilikinya kerja enzim dipengaruhi oleh 4 faktor, keempat faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut diantaranya yaitu suhu atau temperature, pH “derajat keasaman”, konsentrasi enzim dan substrat serta pengaruh zat penghambat “inhibitor”, secara lengkap pengaruh dari keempat faktor tersebut dijelaskan sebagaimana berikut. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja EnzimPengaruh TemperaturPengaruh pHPengaruh Konsentrasi Substrat Dan EnzimPengaruh InhibitorInhibitor KompetitifInhibitor Non Kompetitif Adapun faktor yang mempengaruhi kerja enzim sebagai berikut Pengaruh Temperatur Karena enzim merupakan zat yang tersusun atas protein, maka enzim juga memiliki sifat thermolabil atau sifat mudah rusak karena pengaruh suhu. Oleh karena itu suhu atau temperature termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Suhu terlalu tinggi akan membuat enzim mengalami denaturasi protein atau kerusakan, sementara suhu yang terlalu rendah akan membuat reaksi kerja enzim terhambat. Dan masing-masing enzim memiliki suhu optimum yang berbeda, akan tetapi rata-rata enzim dapat bekerja pada suhu optimum antara 30 sd 40 derajat celcius. Umumnya enzim tidak akan menunjukan reaksi jika suhu disekitarnya turun hingga 0 derajat celcius. Akan tetapi pada suhu ini enzim tidak akan rusak, ia akan bekerja dan aktif kembali jika suhu telah normal. Enzim baru akan rusak jika terkena pengaruh temperature yang tinggi. Enzim rusak bila kondisi suhu disekitarnya mencapai 60 derajat celcius, secara sederhana, pengaruh suhu terhadap kerja enzim. Pengaruh pH Selain suhu pH juga termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim, perubahan pH pada lingkungan sekitar enzim akan membuat perubahan asam amino kunci di sisi aktif enzim. Hal ini membuat sisi aktif enzim terhalang untuk dapat bergabung dengan substrat pH optimum yang diperlukan masing-masing enzim mempunyai kisaran yang berbeda, tergantung dari jenis enzimnya, secara sederhana grafik pengaruh pH terhadap laju reaksi enzim. Pengaruh Konsentrasi Substrat Dan Enzim Reaksi kerja enzim dapat optimum jika perbandingan antara konsentrasi subnstrat dan enzim berada dalam jumlah yang seimbang. Bila jumlah enzim lebih sedikit disbanding jumlah substratnya, maka rekasi hanya akan berjalan lambat sehingga ada beberapa substrat yang tidak terkatalisasi. Sementara bila jumlah enzim lebih banyak dibanding jumlah substratnya, maka reaksi akan berjalan sangat cepat. Secara sederhana pengaruh konsentrasi sebagai faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Pengaruh Inhibitor Laju reaksi enzim sebagai biokatalisator suatu substrat juga dipengaruhi adanya zat penghambat atau inhibitor. Bila inhibitor ditambahkan atau muncul dalam lingkungan reaksi, maka kecepatan kerja enzim akan menurun. Cara kerja inhibitor ini ialah dengan membentuk ikatan kompleks enzim-inhibitor yang masih mampu atau tidak mampu bereaksi dengan substratnya. Secara umum ada 2 jenis inhibitor dalam faktor yang mempengaruhi kerja enzim, keduanya yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor non kompetitif. Inhibitor Kompetitif Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang mempunyai susunan mirip bersama substrat. Oleh karenanya, pada inhibitor dan substrat bakal saling bersaing di dalam jalankan ikatan dan berhimpun bersama sisi aktif enzim. Bila inhibitor yang lebih dulu berikatan, maka substrat tidak bakal terkatalis, begitupun sebaliknya Inhibitor Non Kompetitif Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang jika udah jalankan ikatan terhadap suatu anggota enzim bisa merubah sisi aktif enzim menjadi tidak cocok bersama susunan substrat. Demikianlah pembahasan mengenai Kerja Enzim semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Enzim adalah senyawa protein yang mempunyai molekul besar. Ada beberapa enzim yang hanya terdiri atas beberapa polipeptida dan tidak memiliki kandungan gugus kimia, selain residu asam amino. Namun, ada enzim lain yang membutuhkan tambahan komponen untuk aktivitasnya. Komponen itu disebut gugus prostetik. Gugus prostetik merupakan ion atau molekul yang dibutuhkan beberapa enzim untuk melakukan proses enzim Struktur enzim katalase Enzim mempunyai tiga jenis komponen penyusun, yaitu Apoenzim Merupakan bagian enzim aktif yang tersusun atas protein yang sifatnya mudah berubah terhadap faktor lingkungan di sekitarnya. Baca juga Organ yang Menghasilkan Enzim Pencernaan Kofaktor Merupakan bagian komponen non-protein di dalam enzim, berupa Ion anorganik atau aktivator. Gugus prostetik Merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan kuat dengan enzim.
1. Suhu temperatur Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Enzim pada suhu 0°C tidak aktif, akan tetapi juga tidak rusak. Jika suhu dinaikkan sampai batas optimum, aktivitas enzim semakin meningkat. Jika suhu melebihi batas optimum, dapat menyebabkan denaturasi protein yang berarti enzim telah rusak. Suhu optimum untuk aktivitas enzim pada manusia dan hewan berdarah panas ± 37°C, sedangkan pada hewan berdarah dingin ± 25°C. 2. pH derajat keasaman Enzim mempunyai pH optimum yang dapat bersifat asam maupun basa. Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai pH optimum antara 6–8, misalnya enzim tripsin yang mendegradasi protein. 3. Konsentrasi enzim Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Hal ini berarti penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga dicapai kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh enzim. 4. Zat-zat penggiat aktivator Terdapat zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas enzim. Misalnya, garam-garam dari logam alkali dalam kondisi encer 2%–5% dapat memacu kerja enzim. Demikian pula dengan ion logam Co, Mg, Ni, Mn, dan Cl. 5. Zat kimia penghambat Beberapa zat kimia dapat menghambat aktivitas enzim, misalnya garam garam yang mengandung merkuri Hg dan sianida. Dengan adanya zat penghambat ini, enzim tidak dapat berikatan dengan substrat sehingga tidak dapat menghasilkan suatu produk. 6. Kofaktor Kofaktor dapat membantu enzim untuk memperkuat ikatan dengan substrat atau kebutuhan unsur anorganik, seperti karbon. Selain itu, kofaktor juga membantu proses transfer elektron. 7. Inhibitor Inhibitor mengganggu kerja enzim. Berdasarkan pengertian dari kata dasarnya inhibit artinya menghalangi, inhibitor merupakan senyawa yang dapat menghambat kerja enzim. Inhibitor secara alami dapat berupa bisa racun yang dikeluarkan oleh hewan, seperti ular atau laba-laba. Inhibitor akan mencegah sisi aktif untuk tidak bekerja. Beberapa obat-obatan juga berfungsi sebagai inhibitor, seperti penisilin yang berguna menghambat kerja enzim pada mikroorganisme. Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim. Namun setelah inhibitor menempati sisi aktif, enzim bebas dan produk tidak segera terbentuk, sehingga jumlah enzim atau kompleks enzim substrat berkurang Inhibitor non-kompetitif adalah penghambat yang dapat berikatan dengan enzim maupun dengan kompleks enzim-substrat. Jika inhibitor menempel pada enzim, maka struktur sisi aktif enzim akan berubah namun substrat masih bisa menempel pada sisi aktif, tetapi kerja enzim tidak dapat terlaksana 8. Kadar air Rendahnya kadar air dapat menyebabkan enzim tidak aktif. Sebagai contoh, biji tanaman yang dalam keadaan kering tidak akan berkecambah. Hal ini disebabkan oleh tidak aktifnya enzim sebagai akibat dari rendahnya kadar air dalam biji. Biji akan berkecambah jika direndam. Kadar air yang cukup dapat mengaktifkan kembali enzim. Referensi Campbell, Neil A., Jane B Reece, Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, & Peter V. Minorsky. 2017. BIOLOGY eleventh edition. New York Pearson Education, Inc. Kistinnah, Idun., & Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. P.,Fictor Ferdinand, & Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 3 untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Rachmawati, Faidah., Nurul Urifah, & Ari Wijayati. 2009. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XII Program IPA. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sembiring, Langkah., & Sudjino. 2009. Biologi Kelas XII untuk SMA dan MA. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Subardi, Nuryani, & Shidiq Pramono. 2009. Biologi 3 Untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Enzim merupakan salah satu jenis protein di dalam sel yang memiliki peran penting bagi tubuh, khususnya dalam proses metabolisme. Ketika produksi atau aktivitas enzim mengalami gangguan, maka proses metabolisme di dalam tubuh pun ikut terganggu yang menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit serius dalam tubuh kita. Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa enzim merupakan protein atau molekul berbasis protein yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh organisme. Perannya adalah sebagai katalis untuk reaksi kimia. Di dalam perjalanannya, ada sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi aktifitas enzim di dalam tubuh kita, diantaranya suhu, derajat keasaman pH, Konsentrasi Substrat, Konsentrasi Enzim, Aktivator, dan Inhibitor. Suhu Sebagian besar enzim bekerja optimal di suhu tubuh normal. Masing-masing enzim mempunyai suhu optimum yang berbeda-beda. Pada umumnya enzim bekerja optimum pada suhu 400C. Apabila suhu di lingkungan enzim sedikit menurun, maka efektifitas enzim cenderung akan melambat. Kondisi ini terjadi karena energi kinetik yang rendah, sehingga mereka bergerak lambat dan tidak sering bertabrakan. Baca juga Sifat, Struktur, dan Cara Kerja Enzim Sedangkan jika suhu di lingkungan enzim terlalu tinggi, maka enzim beresiko mengalami denaturasi yaitu perubahan struktur kimia enzim yang mengakibatkan enzim rusak dan tidak dapat menjalankan fungsinya. Sisi aktif tidak akan lagi mengikat ke substrat maka tidak aka nada reaksi yang terjadi. Derajat Keasaman pH Seperti halnya suhu, enzim akan bekerja optimum pada kondisi pH tertentu. Pada umumnya pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, terdapat beberapa pengecualian, sebagai contoh enzim pepsin bekerja optimum pada pH = 2 di lambung untuk memecah protein menjadi pepton. Konsentrasi Substrat Laju suatu reaksi enzim akan meningkat seiring dengan penurunan konsentrasi substrat. Ketika konsentrasi substrat semakin banyak kerja enzim akan menurun, sehingga dibutuhkan penambahan enzim untuk mengatasinya. Konsentrasi Enzim Konsentrasi enzim dengan laju reaksi enzim berbanding lurus, artinya laju reaksi enzim akan bertambah secara konstan seiring dengan adanya penambahan konsentrasi enzim. Aktivator Zat pengaktif seperti bahan kimia tertentu mampu meningkatkan kerja enzim. Contohnya, logam alkali, logam alkali tanah, Co, Mg, Mn, dan Cl. Inhibitor Inhibitor adalah senyawa yang mampu menghambat kerja enzim. Inhibitor menyebabkan aktivitas enzim terganggu, sehingga enzim tidak bekerja secara optimal. Terdapat 2 macam inhitor, yaitu Inhibitor kompetitif, merupakan suatu senyawa kimia yang menyerupai struktur substrat dan akan bersaing dengan substrat untuk menempati sisi aktif enzim. Apabila sisi aktif enzim sudah ditempati oleh inhibitor kompetitif dari substrat maka substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor non kompetitif, adalah suatu senyawa kimia yang menghambat kerja enzim dengan cara melekat pada bagian selain sisi aktif enzim yaitu sisi alosterik. Pengikatan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan sisi aktif enzim, akibatnya substrat tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsAktivitas EnzimBiologiEnzimKelas 12
Daftar isi1. Temperatur 2. Tingkat Keasaman atau Ph3. Konsentrasi Substrat4. Konsentrasi Enzim5. Inhibitor Enzim6. AktivatorEnzim adalah sebuah senyawa kimia jenis protein yang berfungsi sebagai katalisator. Enzim sangat diperlukan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Oleh sebab itu hal-hal berikut ini penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap aktivitas enzim. 1. Temperatur Enzim merupakan molekul protein yang sangat bergantung pada keadaan lingkungan sekitar. Sehingga perubahan temperatur akan sangat berpengaruh terhadap proses kinerja enzim. Suatu enzim akan bekerja secara maksimal ketika berada di suhu yang terbaik. Jika terlalu rendah maka enzim akan bergerak lebih lambat dan membutuhkan waktu yang lama untuk bereaksi. Namun apabila suhu terlalu tinggi maka enzim akan terdenaturasi sehingga aktivasi katalisnya tidak dapat berfungsi lagi. Suhu yang optimal untuk enzim tergantung pada jenis mikroorganisme. Rata-rata enzim akan bekerja dengan baik pada suhu 20-50 °C. Namun ada juga enzim yang bekerja dengan suhu antara 50-80 °C yaitu enzim golongan hipertermozim. 2. Tingkat Keasaman atau PhSelain suhu, tingkat keasaman atau derajat Ph akan berpengaruh terhadap cara kerja enzim. Hal tersebut dikarenakan di dalam struktur enzim terdapat interaksi ionik yang dapat menstabilkan enzim yang membantu enzim untuk mengenali substratnya. Pada umumnya enzim akan bekerja secara maksimal apabila berada pada tingkat keasaman normal yaitu antara 6-8. Ada beberapa enzim yang bekerja dengan tingkat keasaman yang tinggi seperti enzim pepsin di lambung. Enzim tersebut bekerja pada Ph 2. Namun kinerja enzim akan terganggu apabila Ph terlalu besar. Hal tersebut akan menghambat interaksi non kovalen sehingga enzim menjadi tidak stabil dan mengalami denaturasi. 3. Konsentrasi SubstratBesar kecilnya substrat juga kab berpengaruh terhadap aktivitas enzim terutama pada kecepatan reaksinya. Semakin rendah konsentrasi substrat maka akan semakin lambat laju reaksi dan begitu sebaliknya. Laju reaksi akan terus bertambah hingga memperoleh laju konstan. Hal tersebut terjadi apabila seluruh substrat telah terikat dengan seluruh sisi aktif enzim. Terdapat beberapa enzim yang hanya dapat dengan molekul substratnya yang khusus. Hal tersebut terjadi apabila terjadi perbedaan derajat stereospesifitas pada enzim. 4. Konsentrasi EnzimKonsentrasi enzim akan berpengaruh terhadap laju reaksi. Hubungan konsentrasi enzim dengan laju reaksi adalah berbanding lurus. Artinya adalah apabila semakin tinggi tinggi tingkat konsentrasi enzim maka akan semakin cepat laju reaksi dan semakin rendah konsentrasi enzim maka laju reaksi akan melambat. 5. Inhibitor EnzimInhibitor adalah senyawa penghambat yang dapat menghentikan proses reaksi enzim dan substrat. Inhibitor terbagi menjadi dua jenis yaituInhibitor KompetitifInhibitor kompetitif akan terjadi apabila terdapat suatu molekul yang terkait dengan sisi aktif enzim selain substrat. Struktur kimia dari inhibisi ini mirip dengan substrat sehingga dapat terkait satu sama lain dengan enzim. Namun adanya inhibisi ini akan menghambat substrat sehingga reaksi akan berhenti. Inhibitor non-KompetitifInhibitor non-kompetitif adalah senyawa molekul yang menempel pada sisi alosterik yaitu bagian selain sisi aktif enzim. Akibatnya enzim dan substrat tidak dapat berkaitan. Struktur kimia dari inhibitor non-kompetitif berbeda bahkan tidak mirip dengan substrat6. AktivatorAktivator merupakan kebalikan dari inhibitor yakni senyawa yang dapat mendukung kerja enzim. Adanya aktivator akan mempercepat kinerja enzim. Contoh zat yang merupakan aktivator logam alkali tanah, K, dan Co.
faktor yang mempengaruhi kerja enzim beserta grafiknya